Akal Sehat Dan Rasa Malu Membedakan Manusia Dengan Hewan
Table of Contents
Dua hal yang membedakan antara manusia dengan hewan adalah akal & rasa malu.
Allah SWT menganugerahi manusia dengan akal dan rasa malu. Tetapi tidak demikian dengan hewan. Allah SWT tidak memberikan akal & rasa malu kepada hewan.
Dengan akalnya, manusia dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil. Mana yang halal dan mana yang haram. Mana yang benar dan mana yang salah.
Sedangkan hewan tidak punya akal dan rasa malu. Sehingga hewan tidak bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil, mana yang halal dan mana yang haram, hewan tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Bagi hewan haq atau bathil, halal atau haram, benar atau salah, semua sama saja. Karena hewan tidak mempunyai akal.
Rasa malu dalam diri manusia, mencegah seseorang untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan akal sehatnya. Seperti misalnya telanjang di muka umum, berbohong, menipu, berzinah & mencuri atau korupsi.
Apabila manusia kehilangan akal sehat dan rasa malu, atau kehilangan salah satu dari keduanya, manusia akan hidup seperti hewan. Derajat kemanusiaannya lenyap, berubah menjadi hewan ternak.
Dan ini berbahaya, bukan hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Apalagi bila yang kehilangan akal sehat dan rasa malu adalah seorang raja, pejabat atau tokoh masyarakat. Tentu lebih berbahaya lagi, karena dengan kekuasaannya, akan lebih banyak orang yang terzalimi.
Contoh orang yang dizalimi oleh penguasa yang sudah hilang akal sehat dan rasa malunya adalah IB-HRS. Beliau dikriminalisasi, diteror, bahkan 6 Orang Santri Pengawalnya disergap, diculik, disiksa, dibunuh, setelah tewas difitnah habis-habisan untuk kemudian direkayasa pengadilan dagelan.
Kesadisan, kekejaman, kekejian dan kebiadaban itu mereka lakukan hanya karena ingin mempertahankan kekuasaannya. Mereka mengira kekuasaan mereka terganggu dengan gerakan amar ma'ruf dan nahyi munkar, yang dilakukan oleh IB-HRS bersama dengan FPI nya. Akal sehat dan rasa malu penguasa lenyap, maka berubah menjadi hewan buas yang haus darah.
Yang kasihan adalah para penyembah penguasa zalim. Yaitu kacung-kacung jahil (yang tidak dapat membedakan antara haq dan bathil). Diperintah untuk melakukan kebathilan oleh penguasa (yang sudah berubah menjadi hewan buas), mereka manut saja. Siap ikut perintah atasan meskipun perintah tersebut bathil.
Itu semua terjadi karena penguasa yang kehilangan akal sehat dan rasa malu. Sehingga lenyap kemanusiaannya dan berubah menjadi hewan buas.
Sekian. Semoga kita tidak pernah kehilangan Akal Sehat dan Rasa Malu. Sehingga tetap menjadi manusia yang menyembah Allah SWT saja. Aamiin.
Posting Komentar