Seorang Ibu Diinjak-Injak Polisi Di Gedung DPR, Orang Yang Menolongnya Malah Kepalanya Digetok Polisi Sampai Bocor Berdarah-darah.

Table of Contents
Bismillahirrahmanirrahim. Kasihan sekali ibu ini. Tanggal 19 Maret, beliau diinjak-injak Polisi di Gedung DPR. Orang yang menolongnya malah digetok kepalanya sampai bocor berdarah-darah. Mestinya beliau diberitahu tentang Peristiwa Tragedi Kemanusiaan KM50. Dimana 6 Santri Pengawal Ulama tiba-tiba disergap, diculik lalu disiksa sampai mati. Tidak berhenti sampai di situ, setelah tewas, habis-habisan difitnah dengan keji, kemudian direkayasa pengadilan dagelan. Semua dilakukan oleh Polisi.

Jadi, bila ibu ini tahu tentang peristiwa km50 tersebut, dia tidak akan kaget ketika diinjak-injak oleh polisi. Karena, memang begitulah gerombolan orang yang hidup dalam murka dan laknat Tuhan (lihat QS. Annisa ayat 93). Mereka hidup biadab, sadis, keji dan kejam di luar batas kemanusiaan, tidak perduli dengan dosa. 

Dari Peristiwa Pelanggaran HAM Berat Tragedi KM50, dan Kasus Ibu Yang Diinjak-Injak Ini, kita menjadi tahu dan semakin yakin bahwa Polisi kerja nyari duit dengan cara tidak peduli haq dan bathil. Gak peduli benar atau salah. Selama itu perintah atasan, maka laksanakan saja. Begitulah prinsipnya.

Hidup seperti hewan, tiada peduli haq atau bathil. Yang penting bisa makan dan ngasih makan anak bininya.Yang penting bisa bersenang-senang. Bohong besar bila ada yang berkata, "polisi bekerja melayani masyarakat."

Contohnya adalah apa yang dilakukan polisi dalam peristiwa Tragedi KM50. Diperintah untuk culik 6 Pemuda Beriman Yang Tidak Bersalah, maka mereka culik. Diperintah siksa, mereka siksa. Diperintah bunuh, mereka bunuh. Diperintah sebar fitnah, maka mereka sebar fitnah. Diperintah rekayasa pengadilan dagelan, mereka laksanakan! 

Video selengkapnya tentang Ibu Yang Diinjak-Injak Polisi bisa dilihat pada short video link ini.
 

Posting Komentar